Thursday, June 14, 2018

Era Baru Ukiran Tradisional Klasik Bali Pengaruhi Pemahat Asing


Era Baru Ukiran Tradisional Klasik Bali Pengaruhi Pemahat Asing

Pemahat Tradisional Bali

Sama seperti halnya patung batu, ukiran kayu Bali ditemukan di mana-mana di pulau itu. Anda dapat melihat patung-patung kayu yang ditempatkan sebagai dekorasi di kompleks candi namun kerajinan tangan ini juga dapat ditemukan di pintu yang dihias, di balok-balok bangunan, di aksesoris seperti mangkuk, sendok dan furnitur.. Seperti halnya bentuk seni lainnya di ukiran kayu hanya ditemukan sebagai dekorasi di kuil, paviliun, kuil dan istana. Patung-patung setan, dewa dan pahlawan akan dibuat dari kayu atau mereka diukir di panel kayu hanya untuk tujuan religius.


Di tempat tinggal orang Bali tidak ada dekorasi yang ditemukan sampai wisatawan asing sekitar tahun 1920 tertarik pada bentuk seni yang indah ini. Hal ini memicu para pemahat kayu Bali untuk menciptakan bentuk ukiran baru yang sangat dihargai oleh orang asing. Walter Spies dan Rudolf Bonnet, dua seniman Eropa yang telah mempengaruhi perubahan dalam lukisan dan tarian Bali mendukung gagasan pembuatan ukiran kayu sebagai sumber penghasilan tambahan. Hal ini menyebabkan dimulainya 'Gaya Modern' di mana para pemahat akan menciptakan patung-patung kehidupan sehari-hari, beberapa realistis sementara yang lain sangat lucu. Pemahat kayu akan saling menyalin untuk menghasilkan perkembangan cepat gaya baru ini. Ironisnya hal ini menyebabkan menurunnya kualitas ukiran kayu.

Sekali lagi Walter Spies dan Rudolf Bonnet melangkah masuk dan bersama-sama dengan keluarga kerajaan mereka menciptakan asosiasi seniman 'Pita Maha'. Semua jenis seniman akan pergi ke asosiasi ini untuk mempresentasikan karya mereka untuk menerima umpan balik dan untuk menjaga standar tinggi.

Dengan cara ini, banyak seniman dirangsang untuk menciptakan gaya mereka sendiri yang menghasilkan berbagai jenis ukiran kayu..Hari ini Anda dapat menemukan berbagai gaya di Bali. Salah satu yang paling populer adalah 'Elongated Style' yang menggunakan kayu keras yang halus yang diampelas. Patung ini memiliki kontur yang lembut dan mempertahankan warna kayu alami. Pemahat kayu paling terkenal yang pernah menciptakan karya dengan gaya seperti ini berasal dari desa Mas.

Gaya lain adalah 'Gaya Driftwood' di mana bagian-bagian kayu diukir menjadi hewan, setan dan tanaman sementara sisa kayu tetap tak tersentuh. Banyak seniman menemukan inspirasi mereka dari luar negeri dan sebagian besar menggabungkan pengaruh Cina dan India ke dalam karya-karya mereka. Jika Anda ingin melihat lebih banyak gaya ukiran kayu yang berbeda dan belajar tentang seniman Ukiran Bali yang terkenal yang telah menciptakan mereka maka Anda dapat mengunjungi museum terkenal di Ubud di mana semuanya indah ditampilkan. Selain ukiran kayu musuem ini juga menampilkan banyak bentuk seni rupa Indonesia lainnya.

Bagi mereka yang suka berbelanja untuk ukiran kayu berkualitas tinggi, Anda dapat menemukannya di toko-toko seni dan galeri, sementara di pasar ada banyak pilihan suvenir untuk dibawa pulang. Tempat-tempat bagus untuk berbelanja pilihan yang terakhir misalnya di pasar di Ubud dan Sukwati.

 

No comments:

Post a Comment